Imam Asy-Syafi'e Rahimahullah berkata di dalam kitabnya yang terkenal, Al-Umm :
وَأَخْتَارُ للامام وَالْمَأْمُومِ أَنْ يَذْكُرَا اللَّهَ بَعْدَ الِانْصِرَافِ من الصَّلَاةِ وَيُخْفِيَانِ الذِّكْرَ إلَّا أَنْ يَكُونَ إمَامًا يَجِبُ أَنْ يُتَعَلَّمَ منه فَيَجْهَرَ حتى يَرَى أَنَّهُ قد تُعُلِّمَ منه ثُمَّ يُسِرُّ فإن اللَّهَ عز وجل يقول {وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِك وَلَا تُخَافِتْ بها} يعنى وَاَللَّهُ تَعَالَى أَعْلَمُ الدُّعَاءَ وَلَا تَجْهَرْ تَرْفَعْ وَلَا تُخَافِتْ حتى لَا تُسْمِعَ نَفْسَك
Maksudnya : "Aku berpendapat bahawa seseorang Imam dan Makmum hendaklah mereka berzikir kepada Allah Swt pada setiap kali selepas shalat, dan hendaklah mereka merendahkan suara zikirnya, melainkan bagi seseorang Imam yang mahu menunjuk ajar para Makmumnya berkenaan zikir, maka dia boleh mengeraskan suara / bacaan zikirnya, sehingga apabila dia telah mengetahui bahawa para makmum telah tahu, maka hendaklah dia kembali merendahkan suara zikirnya, kerana Allah 'Azza Wa Jalla telah berfirman :
(110) قُلِ ٱدۡعُواْ ٱللَّهَ أَوِ ٱدۡعُواْ ٱلرَّحۡمَـٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدۡعُواْ فَلَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ ۚ وَلَا تَجۡهَرۡ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتۡ بِہَا وَٱبۡتَغِ بَيۡنَ ذَٲلِكَ سَبِيلاً
Maksudnya : Katakanlah (wahai Muhammad) : "Serulah nama 'Allah' atau nama 'Ar-Rahman', yang mana sahaja kamu serukan (dari kedua-dua nama itu adalah baik belaka), kerana Allah mempunyai banyak nama-nama yang baik serta mulia. Dan janganlah engkau nyaringkan bacaan doa atau sembahyangmu, juga janganlah engkau perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu cara yang sederhana di antara itu."
(Surah Al-Israa' : Ayat 110)
Maksud kata الصلاة (Ash-Sholah) Wallahu Ta'ala A'lam adalah doa. ' لا تَجْهَرْ ' (Laa Tajhar) : "Janganlah engkau mengangkat suaramu", 'وَلا تُخَافِت' (Wa Laa Tukhofit) : "Janganlah engkau merendahkannya sehingga engkau sendiri tidak mendengarnya."
(Rujukan : Imam Asy-Syafi'e, Al-Umm - No.1/127)
Zikir-zikir tersebut adalah seperti yang berikut :
° ZIKIR 1 :
أَسْتَغْفِرُ الله َ(ثلاث) اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
"Aku mohon ampun kepada Allah." (di baca tiga kali). Kemudian baca : "Ya Allah, Engkaulah pemberi keselamatan dan dari-Mu keselamatan, Maha Suci Engkau wahai Tuhan yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan."
(Hadith Riwayat Muslim - 3/254, No.931)
° ZIKIR 2 :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
"Tiada Tuhan yang berhak di sembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala puji-pujian dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa di atas segala sesuatu. Ya Allah Swt, tidak ada yang menghalang apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain Iman dan amal sholehnya). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan."
(Hadith Riwayat Al-Bukhari - No.3/348, No.799 dan Muslim - No.3/256, No.933 dan At-Tirmidzi - No.2/4, No.275)
• ZIKIR 3 :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
"Tiada Tuhan (yang berhak di sembah) melainkan Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala Puji-Pujian. Dia Maha Kuasa di atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah Swt. Tiada Tuhan (yang berhak di sembah) kecuali Allah Swt. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya Nikmat, Anugerah dan Pujian yang baik. Tiada Tuhan (yang berhak di sembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, sekalipun orang-orang kafir membenci."
(Hadith Riwayat Muslim - 3/258, No.935)
• ZIKIR 4 :
Rasulullah Saw bersabda : "Barangsiapa yang membaca kalimat berikut di setiap selesai shalatnya :
سُبْحَانَ اللهِ(33 ×) وَالْحَمْدُ لِلَّهِ (33 ×)وَاللهُ أَكْبَرُ (33 ×) لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah dan Allah Maha Besar. (Tiga puluh tiga kali). Tidak ada Tuhan (yang berhak di sembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala Puji-Pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa di atas segala sesuatu."
Maka akan diampunkan segala kesalahannya, sekali pun kesalahannya itu seperti buih di laut."
(Hadith Riwayat Muslim - 3/262, No. 939. Di dalam Hadith Riwayat Al-Bukhari disebutkan bertasbih (Subhanallah) 10 kali, Tahmid (Alhamdulillah) 10 kali, dan Takbir (Allahu'akhbar) 10 kali. Kedua-duanya sahih daripada Rasulullah Saw dan boleh di pilih yang mana sahaja untuk dibaca)
• ZIKIR 5 :
Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap kali selesai shalat fardhu :
- SURAH AL-IKHLAS.
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani.
(1) قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
1. Katakanlah (wahai Muhammad) : "(Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa."
(2) ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
2. "Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat."
(3) لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ
3. "Ia tiada beranak, dan tidak pula diperanakkan."
(4) وَلَمۡ يَكُن لَّهُ ۥ ڪُفُوًا أَحَدٌ
4. "Dan tidak ada sesiapapun yang serupa dengan-Nya."
- SURAH AL-FALAQ.
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
(1) قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلۡفَلَقِ
1. Katakanlah (wahai Muhammad) : "Aku berlindung kepada (Allah) Tuhan yang menciptakan sekalian makhluk."
(2) مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
2. "Dari bencana makhluk-makhluk yang Ia ciptakan."
(3) وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
3. "Dan dari bahaya gelap apabila ia masuk."
(4) وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِى ٱلۡعُقَدِ
4. "Dan dari kejahatan makhluk-makhluk yang menghembus-hembus pada simpulan-simpulan (dan ikatan-ikatan)."
(5) وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
5. "Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan dengkinya."
- SURAH AN-NAS.
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
(1) قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ
1. Katakanlah (wahai Muhammad) : "Aku berlindung kepada (Allah) Pemelihara sekalian manusia."
(2) مَلِكِ ٱلنَّاسِ
2. "Yang Menguasai sekalian manusia."
(3) إِلَـٰهِ ٱلنَّاسِ
3. "Tuhan yang berhak di sembah oleh sekalian manusia."
(4) مِن شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ ٱلۡخَنَّاسِ
4. "Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam."
(5) ٱلَّذِى يُوَسۡوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ
5. "Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia."
(6) مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ
6. "(Iaitu pembisik dan penghasut) dari kalangan jin dan manusia."
(Hadith Riwayat Abu Dawud - 2/86, An-Nasai - 3/68. Lihat pula Shohih Sunan At-Tirmidzi - 2/8. Kumpulan ketiga-tiga surah ini dinamakan Al-Mu'awidzat - Lihat Fathul Baari Syarah Shohih Al-Bukhari - 9/62)
• ZIKIR 6 :
Membaca ayat 255 dari Surah Al-Baqarah setiap kali selepas selesai shalat fardhu :
(255) ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَىُّ ٱلۡقَيُّومُ ۚ لَا تَأۡخُذُهُ ۥ سِنَةٌ وَلَا نَوۡمٌ ۚ لَّهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشۡفَعُ عِندَهُ ۥۤ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦ ۚ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىۡءٍ مِّنۡ عِلۡمِهِۦۤ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُ ۥ حِفۡظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡعَظِيمُ
Maksudnya : "Allah, tiada Tuhan (yang berhak di sembah) melainkan Dia, yang Tetap Hidup, yang Kekal Selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhluk-Nya). Yang tidak mengantuk atau tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisi-Nya melainkan dengan Izin-Nya. Yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) Ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya). Luasnya Kursi Allah (Ilmu-Nya dan Kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan Dia-lah Yang Maha Tinggi (darjat Kemuliaan-Nya), lagi Maha Besar (Kekuasaan-Nya).
(Surah Al-Baqarah : Ayat 255)
"Sesiapa yang membacanya setiap kali selesai shalat, tiada yang menghalanginya untuk masuk ke Syurga selain mati."
(Hadith Riwayat An-Nasa'i di dalam Amalul Yaum Wal-Lailah - No.100 dan Ibnus Sunni - No.121)
• ZIKIR 7 :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. 10× بعد صلاة المغرب والصبح
"Tiada Tuhan (yang berhak di sembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, dan tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala Puji-Pujian. Dia-lah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi roh kepada janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa di atas segala sesuatu."
(Di baca sepuluh kali setiap kali sesudah shalat Maghrib dan Subuh).
(Hadith Riwayat At-Tirmidzi - 11/377, No.3396. Beliau menyatakan bahawa hadith ini hasan ghoreeb Sahih)
DOA-DOA SETELAH SALAM DARI SHALAT.
• DOA 1 :
Ummu Salamah berkata, bahawasanya Rasulullah Saw apabila selesai shalat subuh, baginda berdoa :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Ya Allah! Sesungguhnya aku bermohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang diterima."
(Hadis Riwayat Ibnu Majah - 3/179, No.915)
• DOA 2 :
Sa'ad Bin Abu Waqqash berkata, setiap kali setelah selesai shalat, Rasulullah Saw akan berdoa memohon perlindungan dari Allah Swt dengan beberapa perkara (dengan doa berikut) :
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ اَلْعُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ اَلدُّنْيَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ اَلْقَبْرِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat nyanyuk, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan siksa kubur."
(Hadis Riwayat Al-Bukhari - 19/470, No.5897)
• DOA 3 :
Rasulullah Saw bersabda : "Aku wasiatkan kepada kamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan pada setiap kali setelah selesai shalat untuk membaca (berdoa) :
اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
"Ya Allah, bantulah aku dalam berzikir kepada-Mu (mengingati-Mu), mensyukuri nikmat-Mu, dan melakukan ibadah yang baik kepada-Mu."
(Hadis Riwayat Ahmad - 36/430, No.22119, Al-Bukhari, Adabul Mufrad - 1/239, No.690)
• DOA 4 :
Al-Baraa' Radhiyallahu'anhu berkata : "Bahawasanya apabila kami shalat di belakang Rasulullah Saw, kami lebih suka berada pada saf di sebelah kanannya kerana baginda akan menghadapkan wajahnya kepada kami. Dan aku mendengar baginda berdoa (dengan doa berikut) :
رَبِّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ أَوْ تَجْمَعُ عِبَادَكَ
"Wahai Tuhan-Ku, jauhkanlah aku dari azab-Mu pada hari di mana engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu."
(Hadis Riwayat Muslim - 4/20, No.1159)
• DOA 5 :
Abu Bakrah berkata : "Bahawasanya, Rasulullah Saw berdoa di akhir shalatnya (dengan doa yang berikut) :
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ، وَالْفَقْرِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur."
(Hadis Riwayat Ahmad - 34/52, No.20409. Sanadnya kuat di atas syarat Muslim)
Berkata Imam Nuwairy yang dinyatakan juga oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani : "Dan aku antara saksi bahawa Ibnu Tammiyyah telah bertaubat kepada Allah Swt daripada akidah yang salah pada 4 masalah akidah yang telah dinyatakan dan Ibnu Tammiyyah telah mengucapkan Dua Kalimah Syahadah (bertaubat daripada akidah yang salah yang pernah menjadi pegangan beliau dulu seperti akidah Tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma' sifat). Aku mengatakan : "Ibnu Tammiyyah telah memeluk Islam kembali dengan mengucapkan Dua Kalimah Syahadah dan mengiktiraf akidahnya sebelum itu adalah salah dan akidah Al-Asyirah dan Al-Maturidiah adalah satu akidah yang di pegang oleh para ulama' Salaf dan Khalaf.
Wallahua'lam...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan